Pengembangan Waduk dengan Konsep Ecotourisme dan Pemilihan Vegetasi di Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
Abstract
Desa Bakalanpule sebuah desa yang cukup maju, dengan berbagai macam keunggulan dan potensi yang berhasil di gali oleh perangkat desa, salah satunya adalah waduk Bakalanpule, waduk ini sebagai salah satu yang berpotensi sebagai daerah wisata baru dengan keindahan perairan dan lokasinya yang sangat setrategis, tetapi saat ini masih belum dimaksimalkan potensinya. Melalui program pengabdian masyarakat ini ingin mengembangkan waduk tersebut, melalui desain perencanaan dan penataan dengan pemilihan vegetai sebagai point of interest agar dapat menjadi objek wisata baru. Dengan tujuan Memberikan sumbangsih ilmu dari segi arsitektural tentang perencanaan dan penataan Waduk agar menjadi objek wisata baru Mengolah tapak / lahan yang akan direncanakan menjadi lebih maksimal untuk digunakan sebagai objek wisata dan area konservasi sehingga imenambah pemasukan desa dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agustapraja, H. R. (2018). Studi Pemetaan Perilaku (Behavioral Mapping) Pejalan Kaki Pada Pedestrian Alun-Alun Kota Lamongan. Jurnal CIVILA, 3(1), 134-139.
Agustapraja, H. R. (2019). Pengembangan Konsep Ecotourism Pada Sendang Desa Tekerharjo, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknika, 11(1), 1077-1082.
Arnol, H. R, (1993). Trees In Urban Design and Edition, Van Nostrand Reinhold, New York.
Catanese dan Snyder. (1988). Perencanaan kota, Edisi dua. Erlangga Jakarta
Gunadi, S. (1995). Pedoman Perencanaan Tapak dan Lingkungan. Utama Press Kota.
Hakim, R. (1993). Unsur-unsur Dalam Perencanaan Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara, Jakarta
Hakim, R dan Utomo. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lanskap. Bumi Aksara. Jakarta.
Hendriks. (2002). The Ecological City-Impression. Netherlands: penerbit Aeneas Technical Publisher.
Jackson, Hildur. (2002). Ecovillage Living: Restoring The Earth and Her People. Penerbit Green Book
Kurniawan, H., & Alfian, R. (2010). Konsep pemilihan vegetasi lansekap pada taman lingkungan di Bunderan Waru Surabaya. Buana Sains, 10(2), 181-188.
Laurie, M. (1990). Pengantar kepada arsitektur pertamanan. Bandung: Intermata.
Nurisjah, S., & Pramukanto, Q. (1995). Penuntun Praktikum Perencanaan Lanskap. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
PUTRI, M. N., ASTAWA, N. G., & UTAMI, N. W. F. (2013). Perancangan Taman Terapi Hortikultura Bagi Penderita Gangguan Jiwa Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Jurnal Agroekoteknologi Tropika (Journal of Tropical Agroecotechnology).
Suharto, (1994). Dasar-Dasar Pertamanan, Media Wiyata Semarang.
Mangunwijaya, Y. B. (2009). Wastu citra: pengantar ke ilmu budaya bentuk arsitektur, sendi-sendi filsafatnya, beserta contoh-contoh praktis. PT Gramedia Pustaka Utama.
Ristianti, N. S. (2015). Pengembangan Konsep Wisata Apung Kampung Nelayan Pesisir Balikpapan. Ruang, 1(1), 31-40.
Rutherford, et all. (1994). The Ecological City: Preserving and Restoring Urabn Diversity. USA: The University of Massachutes Press.
https://tokohinspiratif.id/pule-efektif-menahan-laju-tsunami/
https://bibitbunga.com/product/tanaman-tabebuia-rosea/
DOI: https://doi.org/10.30736/jab.v1i02.26
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing at :
Associated with :
Jurnal Abdimas Berdaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial Office
Jurnal Abdimas Berdaya
Jl. Veteran 53 A Lamongan, Kampus Universitas Islam Lamongan