Permasalahan penting yang dihadapi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah kurangnya soft skill dan hard skill yang dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM) di wilayah tersebut. Terutama untuk wilayah desa yang tidak semuanya memiliki fasilitas penunjang yang sama untuk meningkatkan skill SDM yang dimiliki. Kemampuan manajerial maupun akuntabilitas yang baku dan standart dalam pengelolaan modal serta pajak, belum maksimalnya proses pengelolaan potensi desa yang menjadi produk unggulan melalui pengembangan industri kreatif modern dan pemberian bekal ketrampilan kepada masyarakat yang belum berjalan sacara maksimal sebagai bentuk pemberdayaan dalam mengolah potensi desa yang terstruktur dan terencana salah satunya melalui BUMDES secara mandiri menuju masyarakat sejahtera mendasari adanya penyuluhan dan pendampingan ini. Setelah pendampingan dilaksanakan, baik pihak perangkat desa maupun masyarakat mulai melakukan pembenahan pengelolaan potensi desa agar lebih bermanfaat bagi semua.
BPS Sidoarjo. (2019). Kecamatan Krian Dalam Angka 2019.
Narsa, I. M., Widodo, A., & Kurnianto, S. (2012). Mengungkap kesiapan UMKM dalam implementasi standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (PSAK-ETAP) untuk meningkatkan akses modal perbankan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Airlangga (JEBA)| Journal of Economics and Business Airlangga, 22(3).
Sudaryanto, R., & Wijayanti, R. R. (2013). Strategi pemberdayaan UMKM menghadapi pasar bebas Asean. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro. Badan Kebijakan Fiskal. Kementerian Keuangan, Jakarta.
Sudaryanto, S., & Hanim, A. (2002). Evaluasi kesiapan UKM menyongsong pasar bebas ASEAN (AFTA): Analisis perspektif dan tinjauan teoritis. Jurnal Ekonomi Akuntansi Manajemen, 1(2).